Chapter 5
"Ini bagian kejadian, bukannya aneh ya kalau kebakaran dan nggak lama petugas sudah datang buat padamin api tapi ada korban yang nggak ditemukan jasadnya?” kata Nian heran.\n\n
"Kamu kenapa bisa mikir gitu?" ujar Gendra. Sementara itu Nian melihat ke arah Gendra "Tidak mungkin mereka tidak mendapatkan jasad ataupun bagian tubuh korban meski hanya sebagian kecil," jelas Nian.\n\n
Gendra tersenyum kecil, mulai tertarik pada orang di hadapannya. "Bisa aja korbannya sudah habis terbakar karena api yang sangat besar hari itu,"\n\n
"Kalaupun habis terbakar, tapi bukan berarti tidak ada yang bisa ditemukan sama sekali, Gendra," balas Nian.\n\n
*Pov Gendra\n
by: Gendra\n
tweet: Hmm lumayan lah\n\n
"Lagipula sekalipun korban terbakar pasti masih akan ada tulang belulangnya yang ditemukan, tapi korban justru seperti menghilang. Menurut kamu gimana Gendra?"\n\n
Gendra yang ditanya mengangkat alisnya dan tersenyum ramah, "Menurutku ini hal biasa, tapi walau hanya hal biasa, kejadian seperti ini adalah sesuatu yang akan menarik perhatian banyak orang. Kamu tau kenapa?"\n\n
"Kalau dari judul berita yang aku kasih itu, karena ada ‘pihak atas’ yang terlibat dan dari perkataanmu sepertinya memang benar karena banyak orang yang membenci ‘pihak atas’ yang selalu menyalahgunakan kekuasaannya," ucap Nian.\n\n
Gendra yang mendengar itu mengangguk pelan dalam diam. "Nian, bagi kamu kasus ini ngasih hasil yang baik atau buruk ke nilai kamu?"\n\n
Nian berbalik ke arah Gendra, "Kenapa nanya gitu? Menurutku ini baik tapi susah."\n\n
"Dari pandanganku tujuan tugas ini bagaimana kita menemukan sesuatu yang menarik dan membagikannya sebagai sebuah informasi. Berita kejadian seperti ini bisa jadi petunjuk tapi tidak jarang juga malah menjadi tempat untuk menjadi terkenal."\n\n
"Jawaban pertanyaan kamu itu gampang, kamu hanya nggak merhatiin sekitarmu, Nian," lanjut Gendra.\n\n
"Maksudnya?" Tanya Nian bingung.\n\n
"Informasi itu seperti angin. Kalau kamu menganggapnya hanya angin biasa, maka kamu kehilangan kesempatan untuk mendapat informasi." Gendra menghela napas sebelum melanjutkan perkataannya.\n\n
"Benar kok memang ada campur tangan dari ‘pihak atas’. Itu informasi yang ku dapat dari warga di sini dan konfirmasi dari berita sudah cukup untuk pembuktian.\n\n
"Kamu mau tau orang dari 'pihak atas' itu?" Tanya-nya yang dibalas anggukan oleh Nian.\n\n
*Pov Gendra\n
by: Gendra\n
tweet: (reply tweet “Hmm Lumayan lah”) Masih kurang ternyata\n\n
Gendra membuka handphone-nya dan mencari sebuah nama di internet. Setelah mendapatkannya, ia lalu menunjukkan-nya ke Nian. "Ini pelakunya," ucapnya singkat.\n\n
Nian yang melihat itu mengerutkan alisnya, "Dia ketua dewan yang baru kan? Bukannya dia nggak terlalu terekspos di media ya?"\n\n
Gendra mengangguk mengiyakan, "Justru karena dia jarang terekspos, dia lebih mudah ngelakuinnya," mendengar itu Nian diam dan mengambil handphone-nya.\n\n
*Pov Nian\n
by: Nian\n
tweet: Kalau aku upload, nilaiku bisa lebih bagus karena dapat informasi lebih banyak daripada yang ada di berita.\n\n
/ Gambar\n\n
*Pov Nian\n
by: Nian\n
tweet: Raynan Yarsi yang diduga jadi korban dari Derdi Santoso yang menjabat sebagai ketua dewan.\n\n
Gendra yang melihat Nian fokus dengan handphonenya mulai penasaran dan sedikit mengintip.
Ia melihat Nian memposting sesuatu di sosial medianya. Segera setelah menyadari apa yang dilakukan Nian, ia merebut telepon genggam milik Nian dan mematahkannya yang membuat Nian terkejut bukan main.\n\n
/ Gambar\n\n
"KAMU YANG BENER AJA, Kamu nggak tau sesusah apa kalo sampai berurusan sama ‘pihak atas’?"\n\n
"Kamu bisa ngebahayain banyak orang, TAU GA?" Gendra berbicara dengan emosi pada suaranya. Tidak peduli bahwa tindakannya membuat semua orang di cafe menaruh perhatian pada mereka.\n\n