Chapter 2
Chapter 2
Darsa: Nian lagi di perpustakaan kali ya?
Darsa: Hm… cari dulu aja.
Darsa berjalan menuju perpustakaan yang sering dikunjungi Nian. Ia mengecek buku daftar pengunjung dan menemukan nama Nian di sana. Darsa pun masuk ke dalam perpustakaan dan mulai menyusuri rak-rak buku.
Darsa: Kapan ketemunya kalau begini?
Saat Darsa melewati ruang baca, ia melihat seseorang yang familiar lalu menghampirinya. Setelah mendekat, ia menghela napas dan berkata, "Ini dia anaknya, malah tidur."
Darsa: Nian, bangun! Udah mau malem nih, ucap Darsa sembari menggoyangkan tubuh Nian perlahan.
Nian: Hm? Kenapa? Nian mengusap matanya bingung. Darsa hanya menghela napas panjang.
Darsa: Ayo pulang, beresin barangnya.
Nian: Badanku kok lebih ringan?
Nian: Kayaknya karena habis ketiduran.
Nian: Beban tugas kelupaan semua wkwk.
Setelah Nian selesai dengan barangnya, Darsa berjalan pergi dan diikuti oleh Nian. Ia yang masih setengah sadar dari tidurnya menyadari bahwa ia melupakan sesuatu. Saat di parkiran, Nian melihat Mas Indra yang sudah menunggu dan menyapa begitu Nian masuk ke mobil.
Mas Indra: Sore mbak, kok tumben telat?
Nian: Hehe, saya ketiduran di perpustakaan, Pak.
Mas Indra: Oalah, jangan terlalu dipaksain mbak kalau capek mah.
Nian hanya mengangguk dan tersenyum. Saat dalam perjalanan, Nian mengobrol banyak dengan Mas Indra, sopir keluarga Darsa yang sudah Nian anggap seperti keluarganya sendiri.
Setibanya di kos, Nian kembali memikirkan tentang buku yang berjudul Epiphanies yang ia temukan tadi.
Nian: Tadi cerita kelanjutan bukunya gimana ya?
Nian: Kok aku nggak inget semuanya ya?
Nian: “Dunia tak pernah sama, ada hal yang tak perlu kau ketahui.” Apa maksudnya coba?
Nian: Oiya, tadi di mimpiku itu gerbang apa ya?
Nian: Aneh banget.
Nian melayangkan beberapa pertanyaan pada dirinya sendiri dan tanpa sadar ia sudah memikirkan itu berjam-jam hingga hari sudah larut. Ia memutuskan untuk membersihkan dirinya dan memikirkan itu lagi nanti.
Setelah selesai membersihkan dirinya, Nian merebahkan diri di kasur dan tertidur karena kelelahan. Dalam mimpinya, ia sudah berada di depan sebuah gerbang besar yang seakan menarik dirinya untuk masuk, bahkan tak ada penolakan apa pun darinya.
Nian hanya menatap gerbang itu dan perlahan berjalan masuk ke dalamnya. Namun, Nian terkejut saat mendengar teriakan yang memanggil namanya.
???: Nii!!! Jangan, Nii!!