Chapter 1
Chapter 1
Nian sedang berada di kelas, namun pandangannya teralih pada pemandangan di luar kelas, dengan pikirannya yang berkelana. Setelah kelasnya berakhir, ia menuju ke perpustakaan pusat yang seringkali ia datangi.
Nian: Hmm... kemarin aku sudah sampai di rak ke-8.
Menelusuri lebih dalam perpustakaan yang sangat luas sudah menjadi bagian dari kesehariannya. Di rak ke-11, ia menemukan sebuah buku yang tampak menarik dengan judul yang tercetak timbul.
Nian: Tumben ada buku cetakan timbul, ucap Nian sambil mengambil buku itu tanpa berpikir panjang dan membawanya ke meja baca. Menurutnya, judul buku itu tidak begitu menarik, namun cetakan timbul yang berbeda dari buku lainnya membuat siapa pun yang melihatnya penasaran.
Nian: Judul bukunya aneh banget, "Epiphanies."
Nian: Baca aja deh.
Nian: Makin dicari makin aneh aja nih buku.
Di dalam buku itu terdapat penjelasan:
Epiphany (dari bahasa Yunani kuno ἐπιφάνεια, epiphanea, "manifestasi, penampakan yang mencolok") adalah pengalaman realisasi yang tiba-tiba dan mencolok. Umumnya istilah ini digunakan untuk menggambarkan suatu terobosan ilmiah atau penemuan keagamaan atau filosofis, namun dapat diterapkan dalam situasi apa pun di mana kesadaran yang mencerahkan memungkinkan suatu masalah atau situasi dipahami dari sudut pandang yang baru dan lebih dalam.
Nian membaca sekilas buku yang tampaknya bergenre fantasi itu.
Nian: "Tak ada yang tak mungkin, bahkan dunia pun bisa hancur lebur karena penghuninya, apalagi hanya segelintir manusia. Dunia tak selalu sama, ada hal yang tak perlu kau ketahui," gumam Nian bingung, tidak sepenuhnya mengerti arti dari kata-kata itu.
Saat membacanya, Nian seperti dibawa masuk ke dunia yang ada di dalam buku itu hingga perlahan ia mulai terlelap. Dalam mimpinya, seorang gadis berjalan menuju sebuah portal yang terbuka. Nian, dalam keadaan tak sadar, terus berjalan gontai mendekati portal tersebut tanpa perlawanan.
Mas Indra: Mbak Nian udah nyampe di parkiran, nggeh?
Mas Indra: Mas Darsa, saya udah di parkiran yoo.
Darsa: Iya, pak, saya ke sana sebentar lagi.
Mas Indra: Oiya, mas. Mas, saya udah ngabarin mbak Nian dari tadi tapi belum dibalas. Apa belum selesai ya kelasnya?
Darsa: Nanti saya kabarin, pak.
Darsa (Missed voice call)
Darsa: Ni.
Darsa: Hey, udah ditungguin nih. Lu di mana?
Darsa: Pak, saya nyamperin Nian dulu ya.
Mas Indra: Ooh iya, monggo mas.